Terima kasih atas kunjungan anda di blog Galeri Foto Senoaji Kalimasadha, semoga bermanfaat...

24 Juni 2009

Bima / Senoaji

BIMA. Nama lainnya adalah Bratasena, Senoaji, atau Werkodara. Ia dikenal sebagai Pandawa yang bertubuh tinggi besar, memiliki kuku sakti Pancanaka dan dalam beberapa ilustrasi pewayangan mengenakan kalung ular dan bersenjatakan gada Rujakpala. Sewaktu kecil, kulit Bima terbungkus sejenis “membran” sehingga menimbulkan hawa panas yang mengganggu para makhluk halus di hutan Mandalara, tempat main Bima kecil. Oleh karenanya Batara Guru kemudian mengutus Betari Durga untuk melengkapi Bima dengan kain poleng bang bintulu, kelatbahu, gelang candrakirana, kalung nagabanda, dan pupuk jarot asem. Setelah Betari Durga memasang semua kelengkapan tersebut, Gajah Sena turun diutus oleh Betara Guru untuk memecah “membran” yang membungkus kulit Bima. Gajah Sena adalah putra Gajah Erwata yang mencari kesempurnaan di Kahyangan. Gajah Sena berhasil membuka kulit tersebut, namun ia tewas oleh Bima dan tubuhnya menyatu ke dalam Bima. Begawan Sapwani kemudian mengambil sisa “membran” Bima dan memantrainya sehingga menjadi seorang ksatria bernama Jayadrata. Sewaktu remaja ia pernah dibuat mabuk oleh Kurawa dan dibuang ke sumur Jalatunda yang penuh ular. Ia diselamatkan Begawan Badawanganala yang memberinya kesaktian anti racun. Sewaktu para Pandawa diajak pesta mabuk oleh Kurawa, hanya Bima yang tidak mabuk. Ketika kurawa membakar tempat peristirahatan pandawa, maka Bima seorang diri mengangkat keempat saudaranya dan ibunya menyelematkan diri ke sebuah terowongan yang menuju ke kayangan Saptapertala. Ia kemudian menikah dengan putri Sang Hyang Antaboga (penguasa dunia bawah tanah), Dewi Nagagini, dan memiliki anak Antareja. Sewaktu kembali ke Astina rombongan Pandawa melalui hutan Pringgandani kekuasaan raja Arimba. Arimba meminta Bima menikah dengan adiknya agar mereka boleh melalui hutan ini, namun Bima melecehkan Arimba. Mereka bertarung sehingga Arimba tewas. Dewi Kunti, ibu para Pandawa, kemudian memantrai Arimbi, adik Arimba, agar menjadi cantik dan menikah dengan Bima. Bima kemudian memiliki putra bernama Gatotkaca. Bima kemudian disuruh Dorna mencari air suci tirta perwitasari di tengah samudra. Ia di tengah laut diselamatkan oleh Dewa Rutji yang memberinya pengetahuan dan kebijaksanaan mengenai air kesucian yang mengalir di dalam hati (perwitasari). Ia kemudian menikah dengan Dewi Urang Ayu, putri Batara Baruna, dan memiliki anak Antasena. Selama perang Baratayudha, Bima dan Arjuna diandalkan oleh Kresna untuk berhadapan dengan guru-guru mereka, Dewabrata dan Dorna, karena para perwira Pandawa banyak yang gugur di tangan mereka berdua. Bima banyak menewaskan Kurawa di medan perang, termasuk menghirup darah Dursasana dan mengalahkan Duryudana di perang terakhir antara Pandawa dengan Kurawa.***

Tidak ada komentar: