Terima kasih atas kunjungan anda di blog Galeri Foto Senoaji Kalimasadha, semoga bermanfaat...

24 November 2008

Lahirnya Senoaji Kalimasadha

Apa kabar semuanya.... Seno harap dalam kondisi yang kondusif...
Seno ingin ungkap secuil kisah mula Seno lahir di dunia...
Ibu Seno mengandung 9 bulan lebih 3 minggu., yang selalu rajin periksa awal kehamilan 3-6 bulan di tempat praktek dokter ahli namanya dr. Bantuk (Eyang Bantuk) di Perumahan Semarang Indah (jauh dari tempat tinggal Seno-di Banyumanik).


Waktu Seno dalam kandungan ibu, Seno sering kali nendang-nendang perut Ibu, sampai Ibu kesakitan... (maafkan Seno ya...Ibu). Setelah masa usia kehamilan 6 bulan, Ibu memeriksakan Seno di Bidan (namanya... Tante Dian... adalah putri dari rekan kerja ayah Seno di kantor...).
Ibu selalu rajin cek kesehatan Seno dalam kandungan...dan Alhamdulillah sehat dan baik. Setelah itu, Ibu juga sering periksa di RS. Kariadi agar kelak Seno lahir nanti dalam kondisi normal... dan ternyata benar... Seno lahir melalui proses normal... dibantu oleh dokter ahli kandungan namanya Dr. Besari dan didampingi oleh dokter-dokter lainnya, antara lain Dr. Ana dan Dr. Saiful dan bidan.... (-matur nuwun pak doktel....).
Nah ini Seno sajikan cuplikan foto 3 jam pasca kelahiran Seno dalam dekapan Ibu.
Oya...Seno mau cerita dikit tentang sebuah nama yang disematkan Senoaji Kalimasadha....inilah kisahnya...

" Senoaji diambil dari nama lain Wrekudara (tokoh Pandawa Lima) yang berbadan tegap, besar, bicara apa adanya. Saat terjadi huru-hara terbakarnya Istana Kardus, Wrekudara (Senoaji) menggendong seluruh saudara-saudaranya meyelamatkan diri, termasuk Ibunda Kunthi waktu itu. Sebagian pendapat mengatakan bahwa istilah Kalimasadha berasal dari kata Kalimat Syahadat, yaitu sebuah kalimat utama dalam agama Islam. Kalimat tersebut berisi pengakuan tentang adanya Tuhan yang tunggal, serta Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya.
Menurut pendapat tersebut, istilah Kalimasadha diciptakan oleh Sunan Kalijaga, salah seorang penyebar agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke-16. Konon, Sunan Kalijaga menggunakan wayang kulit sebagai media dakwah, antara lain ia memasukkan istilah Kalimat Syahadat ke dalam dunia pewayangan.
Istilah Kalimahosaddha ditemukan dalam naskah Kakawin Bharatayuddha yang ditulis pada tahun 1157 atau abad ke-12, pada masa pemerintahan Maharaja Jayabhaya di Kerajaan Kadiri. Istilah tersebut jika dipilah menjadi Kali-Maha-Usaddha, yang bermakna "obat mujarab Dewi Kali".
Kakawin Bharatayuddha mengisahkan perang besar antara keluarga Pandawa melawan Korawa. Pada hari ke-18 panglima pihak Korawa yang bernama Salya bertempur melawan Yudistira. Yudistira melemparkan kitab pusakanya yang bernama Pustaka Kalimahosaddha ke arah Salya. Kitab tersebut berubah menjadi tombak yang menembus dada Salya.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa istilah Kalimahosaddha sudah dikenal masyarakat Jawa sejak beberapa abad sebelum munculnya Sunan Kalijaga. Mungkin yang terjadi adalah Sunan Kalijaga memadukan istilah Kalimahosaddha dengan Kalimat SyahadatKalimasada sebagai sarana untuk berdakwah. Tokoh ini memang terkenal sebagai ulama sekaligus budayawan di Tanah Jawa".

Nama Senoaji dan Kalimasadha digabungkan ayah karena ayah berharap kelak Senoaji mampu melindungi keluarga dan saudara-saudaranya yang dibekali serat Kalimasadha yang luhur ajarannya.

Begitulah sedikit cerita mengingatkan bahwa kebudayaan Jawa haruslah terpatri di dalam sanubari (yang mengaku sebagai) orang Jawa. Tidak sedikit orang tua sekarang jarang mengajarkan budaya Jawa yang adiluhung kepada putra-putrinya. Senoaji berharap, ayah selalu beri wejangan, nasehat serta pendidikan yang bernuansa Jawa. Terima kasih ayah. ***

Tidak ada komentar: